Aksi “Lemah” Tapi Penting Leaders

Gambaran diri seorang leaders yang biasanya dianggap mantep adalah yang:

  • Paling kuat tenaganya 💪 

  • Paling besar suaranya 🔊 

  • Paling berani mentalnya 🧠 

Hal ini bikin banyak kita para first-time leader or manager jadi merasa harus “keras” dan “kuat” untuk bisa dapet trust dan respect dari team members kita.

Padahal, sebenarnya banyak hal-hal yang kelihatannya “LEMAH” yang kalau dilakuin dengan bener, malah bikin kita jadi lebih trustable and respectful as leader and manager.

Ini beberapa hal “LEMAH” tapi super penting yang coba dirangkum dari buku The Slow Leadership. 

#1 Bilang “I don’t Know”

Kita-kita yang baru jadi leader biasanya suka kejebak di mindset “Si Paling Tau”.

Meaning kalau ada pertanyaan dari tim kita, kita will do our best to answer it walaupun sebenarnya kita ga bener-bener tau.

How can we do better?

Next time kalau ada topik atau pertanyaan dari tim yang kita juga ga tau jawabannya, bilang aja:

“Hello Drew, pertanyannya bagus. Buat sekarang aku juga masih belum yakin jawabannya apa. Tapi coba kasih aku waktu (isi durasi) untuk bisa cari tau, and nanti aku kabarin lagi. Aman ga kira-kira?”

#2 Ngaku Salah

Namanya juga manusia, udah pasti ada kata-kata or decisions salah yang kita ambil as leader or manager.

Tapi kita sering “ngeles” karena mungkin kita takut keliatan ga kompeten di mata tim kita. Padahal by ngeles, kita malah akan keliatan makin ga kompeten as leader.

How can we do better?

Next time kita ngelakuin kesalahan, bilang aja:

“Hello team, action yang kemarin kita ambil ternyata bring more harm than good ke our team and it’s on me. I made the call, jadi I own the mistake. So I’m sorry ya. To fix this or minimize the damages, ini beberapa hal yang bisa kita lakuin…”

#3 Minta Masukan

Banyak kita para first-time leaders and managers yang ngerasa kita harus “lebih tau” dari anak-anak kita. Ya namanya kita juga leader kan? Padahal ga harus selalu gitu.

Alasan kita hire team members kita ya karena mereka punya “expertise” yang kita butuhin di team. Jadi be more open untuk bertanya and minta pendapat mereka VS selalu tell them what they need to do.

How can we do better?

Next time coba latihan minta pendapat or tanya team members kita ide-ide dan suggestion mereka.

“Hello Drew, untuk masalah [insert the challenges], kira-kira based on your experience what are some suggestions on what can we do to solve it?”

#4 Berbagi Challenges

As leaders and managers, udah pasti banyak masa-masa kita ngerasa stress karena dapet pressure dari atasan and demand dari bawahan.

Banyak dari kita yang jadinya “meledak” marah ke team gara-gara stress level kita naik.

How can we do better?

Next time kalau lagi mumet banget coba bilang gini ke team:

“Hello team, seperti yang kalian tau Ibu boss CEO kita lagi banyak banget minta request ke kita soal [isi topiknya] and jadinya I need to do quite a lot of work buat deliver requestnya dia. At the same time I understand kalian butuh bantuan untuk process performance review.

Tapi doing both at the same time kayanya ga bakal efektif.

So would it be okay buat 2 hari ke depan allow me to kelarin dulu request dari si Ibu boss? After that baru I’ll do the performance review support untuk kalian? Let me know what you think ya!”

Ini adalah sedikit dari sekian banyak aksi “LEMAH” yang kalau dilakukan dengan benar bakal bikin kualitas leadership dan people managerial kita jadi jauh lebih “KUAT”.

Jadi buat para leaders and managers, ayo lebih berani untuk jadi lemah untuk jadi kuat!

Untuk yang currently jadi or dalam perjalanan menjadi people manager, ada berita baik! 🎉 

I just launched a new book judulnya “The Slow Leadership” 🍃 

Isinya lots of practical and insightful panduan jadi People Manager and Leader yang bener! 💪 

Sebagai bentuk apresiasi untuk para subscribers, please use the code “IAMASUBSCRIBER!” to enjoy a 60% discount!

Reply

or to participate.